Siapa sih yang nggak kenal Jembatan Ampera? Jembatan kebanggaan Palembang ini bukan cuma sekadar penghubung Seberang Ulu dan Seberang Ilir, tapi juga saksi bisu perjalanan panjang sejarah kota. Bentuknya yang ikonik dengan warna merah menyala (walaupun pernah berganti warna!) bikin Ampera selalu jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Nggak heran, setiap kali dengar nama Palembang, pasti langsung kebayang deh Jembatan Ampera ini.
Nah, kali ini kita bakal ngobrolin lebih dalam tentang Jembatan Ampera. Mulai dari asal-usul namanya yang unik, sejarah pembangunannya yang penuh cerita, sampai fakta-fakta menarik yang mungkin belum kamu tahu. Jadi, siap-siap buat menyelami lebih jauh ikon kebanggaan Wong Kito Galo ini, ya!
Kenapa sih namanya Ampera? Penasaran kan?
Nama Ampera itu ternyata singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat. Dulu, di era Presiden Soekarno, jembatan ini memang diniatkan untuk menjadi simbol perjuangan dan harapan rakyat. Pemberian nama ini juga sebagai bentuk penghargaan atas semangat gotong royong dan kerja keras masyarakat Palembang dalam membangun jembatan ini.
Bayangin aja, di masa itu, membangun jembatan sebesar Ampera pasti bukan perkara mudah. Butuh biaya besar, tenaga ahli, dan pastinya dukungan penuh dari seluruh masyarakat. Jadi, nggak heran kalau nama Ampera dipilih untuk mengabadikan semangat perjuangan tersebut. Sekarang, nama Ampera bukan cuma sekadar nama, tapi juga pengingat akan sejarah dan nilai-nilai luhur bangsa.
Dulu bisa naik turun lho! Kok sekarang nggak ya?
Salah satu fakta unik tentang Jembatan Ampera adalah dulunya bagian tengah jembatan ini bisa diangkat! Fungsinya tentu saja untuk memberi jalan bagi kapal-kapal besar yang melintas di Sungai Musi. Pada saat itu, Sungai Musi masih menjadi jalur transportasi utama, jadi keberadaan jembatan yang bisa dibuka tutup sangat penting.
Tapi, sekitar tahun 1970-an, mekanisme pengangkat jembatan ini dihentikan. Alasannya beragam, mulai dari biaya perawatan yang mahal, sampai pertimbangan lalu lintas. Soalnya, setiap kali jembatan diangkat, kemacetan parah pasti terjadi. Akhirnya, demi kelancaran lalu lintas, fungsi pengangkat jembatan ini pun ditiadakan. Sayang banget ya, padahal pasti seru banget kalau masih bisa lihat Ampera naik turun!
Warna Ampera pernah ganti-ganti? Emang bisa gitu?
Tau nggak sih, warna Jembatan Ampera itu nggak langsung merah menyala kayak sekarang? Dulu, warna aslinya adalah abu-abu! Warna ini dipilih karena dianggap netral dan sesuai dengan desain arsitektur jembatan pada masa itu. Tapi, seiring berjalannya waktu, warna abu-abu itu mulai terlihat kusam dan kurang menarik.
Akhirnya, pada tahun 1990-an, dilakukanlah pengecatan ulang dengan warna merah yang kita kenal sekarang. Warna merah ini dipilih karena dianggap lebih cerah, berani, dan membangkitkan semangat. Semenjak itu, Jembatan Ampera pun semakin dikenal sebagai ikon kota Palembang dengan warna merahnya yang khas. Tapi, sempat juga lho Ampera dicat warna kuning! Cuma nggak lama sih, soalnya banyak yang lebih suka warna merah yang lebih ikonik.
Spot foto paling kece di sekitar Ampera, wajib coba!
Nggak lengkap rasanya kalau ke Palembang tanpa foto-foto di sekitar Jembatan Ampera. Ada banyak banget spot kece yang bisa kamu manfaatin untuk mengabadikan momen. Salah satunya adalah di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB). Dari sini, kamu bisa mendapatkan background Jembatan Ampera yang megah dengan Sungai Musi sebagai pelengkapnya.
Selain itu, kamu juga bisa coba berfoto di Dermaga Pasar 16 Ilir. Di sini, kamu bisa mendapatkan foto dengan latar belakang perahu-perahu tradisional yang sedang berlabuh. Suasana pasar yang ramai dan warna-warni perahu pasti bikin fotomu jadi lebih hidup dan menarik. Jangan lupa juga buat cobain kuliner khas Palembang di sekitar sini ya!
Jembatan Ampera bukan sekadar jembatan, tapi juga simbol sejarah, perjuangan, dan kebanggaan masyarakat Palembang. Dari namanya yang punya makna mendalam, sampai fakta-fakta uniknya yang bikin geleng-geleng kepala, Ampera selalu punya cerita menarik untuk dikulik. Jadi, kalau kamu berkesempatan mengunjungi Palembang, jangan lupa sempatkan diri untuk menikmati keindahan dan sejarah Jembatan Ampera, ya!